Yogyakarta Membangun Jembatan Budaya Kelas Dunia: Konser Sumbu Filosofi

by ifid|| 13 Oktober 2025 || || 54 kali

...

Simfoni di Jantung Kebudayaan

Malam itu, di Taman Budaya Yogyakarta pada Minggu (12/10), udara terasa dipenuhi getaran harmoni yang istimewa. Bukan sekadar pertunjukan seni biasa, melainkan sebuah pernyataan kultural yang ambisius: Konser Sumbu Filosofi.

Pentas akbar ini merupakan puncak dari sebuah kerja sama kebudayaan yang terjalin erat antara Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan orkestra terkemuka dunia, Melbourne Symphony Orchestra (MSO). Di satu sisi, ada semangat luhur untuk memperkenalkan esensi kearifan lokal Yogyakarta; di sisi lain, ada sentuhan profesionalisme manajemen seni pertunjukan kelas internasional.

Konser ini tidak hanya menghadirkan perpaduan musikal yang memukau, tetapi juga menandai evolusi penting dalam ekosistem seni pertunjukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kolaborasi ini, yang selama ini aktif berkontribusi terhadap perkembangan seni di tingkat nasional dan internasional, kini memasuki fase baru: penguatan manajemen talenta yang terarah.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, dalam sambutannya menegaskan bahwa sinergi ini terus diperluas cakupannya. “Untuk memperluas manfaat dan kualitas manajemen talenta melalui kegiatan ini, ragam aktivitas pun semakin berkembang,” ungkap Dian. Hal ini menggarisbawahi komitmen bahwa kerja sama ini bukan sekadar pameran, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan seni dan budaya Yogyakarta.

Menghidupkan Kembali Warisan Dunia UNESCO

Sumbu Filosofi Yogyakarta garis imajiner yang membentang dari Panggung Krapyak, melewati Keraton, hingga Tugu Pal Putih adalah jantung spiritual dan filosofis kota ini. Ia merepresentasikan konsep tata ruang sekaligus menyimpan makna mendalam tentang keseimbangan antara alam, manusia, dan Sang Pencipta.

Pentingnya Sumbu Filosofi ditegaskan secara global ketika pada tahun 2023, ia resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Penetapan ini menjadi kebanggaan, namun juga membawa tantangan baru: bagaimana memastikan bahwa nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya dapat dipahami dan dinikmati oleh masyarakat luas, terutama generasi muda dan pengunjung yang datang ke Yogyakarta.

Inilah misi utama yang diemban oleh Konser Sumbu Filosofi. Konser ini lahir dari keresahan bahwa makna filosofis yang begitu kaya ini belum tersampaikan secara optimal. Sebagai Warisan Budaya Dunia, Sumbu Filosofi harus mampu direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari dan dimaknai secara kreatif oleh siapa pun.

Tahun 2024 menjadi momentum krusial, sebab Dinas Kebudayaan DIY memberikan fasilitas pendanaan dan mentorship kepada peserta terbaik dari Art Management Workshop 2024. Tim manajemen pemenang ini ditantang untuk merumuskan sebuah konsep pertunjukan yang secara efektif dapat mempromosikan dan "menerjemahkan" pesona Sumbu Filosofi ke dalam bahasa seni pertunjukan.

Lahirnya Konsep Pertunjukan Kelas Dunia

Konser Sumbu Filosofi adalah bukti nyata keberhasilan program penguatan manajemen talenta. Ini adalah kisah tentang bagaimana ide-ide segar dari talenta lokal, dipadukan dengan bimbingan dari institusi seni kelas dunia, dapat menghasilkan sebuah mahakarya.

Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan secara rinci proses di balik layar yang memastikan kualitas produksi tetap berada di level tertinggi. Tim manajemen pemenang tersebut tidak bekerja sendiri. Mereka mendapatkan supervisi langsung yang komprehensif.

Supervisi ini melibatkan tiga pilar utama:

  1. Tim Manajemen MSO: Memberikan wawasan dan standar operasional pertunjukan internasional.
  2. Dinas Kebudayaan DIY: Memastikan otentisitas narasi budaya dan dukungan kelembagaan.
  3. Taman Budaya Yogyakarta: Memberikan pendampingan teknis dan logistik di lapangan.

“Dari konsep hingga proses produksinya, kegiatan ini mendapatkan supervisi langsung dari tim manajemen MSO, Dinas Kebudayaan DIY, dan pendampingan Taman Budaya Yogyakarta. Hasilnya adalah konser yang kita nikmati malam ini,” jelas Dian, menunjukkan betapa kolaborasi lintas-institusi ini menjadi kunci keberhasilan.

Konser ini tidak hanya menjadi panggung bagi para seniman, tetapi juga arena uji coba bagi para manajer seni rupa masa depan Yogyakarta, yang kini memiliki bekal pengalaman langsung dalam mengelola sebuah pertunjukan berskala besar dengan standar internasional.

Pola Langka dan Antusiasme yang Meluap

Secara artistik, Konser Sumbu Filosofi menampilkan sebuah komposisi seni pertunjukan yang kaya dan beragam. Di atas panggung, terjadi perpaduan apik antara:

  • Grup Vokal
  • Tari Kontemporer
  • Musisi Solo (dengan sentuhan orkestra yang dikembangkan melalui kolaborasi)

Namun, yang paling mencuri perhatian dari sisi penyelenggaraan adalah pola pertunjukannya. Tim manajemen Konser Sumbu Filosofi memutuskan untuk menggelar tiga kali pertunjukan dalam satu hari. Sebuah pola yang diakui tergolong langka di Yogyakarta.

Format ini dipilih dengan tujuan strategis. Dinas Kebudayaan DIY berharap pola ini dapat menstandarkan pertunjukan Sumbu Filosofi menjadi pertunjukan rutin yang dapat dinikmati oleh wisatawan dan masyarakat, persis seperti halnya pertunjukan seni ikonik di kota-kota budaya besar lainnya.

Targetnya jelas: agar setiap orang yang datang ke Yogyakarta memiliki kesempatan untuk memahami dan menikmati pesona Sumbu Filosofi melalui medium seni yang atraktif dan mendalam.

Respon publik pun luar biasa. Konser ini membuktikan bahwa visi tersebut disambut hangat oleh publik. “Antusiasme audiens juga tidak kalah, terbukti semua kursi penonton ter-booking full untuk semua sesi pertunjukan,” terang Dian Lakshmi Pratiwi. Penonton berdatangan untuk menyaksikan sendiri bagaimana Warisan Budaya Dunia ini dihidupkan dalam bentuk simfoni, gerak, dan cahaya.

Pujian dari Kancah Global

Keberhasilan Konser Sumbu Filosofi tidak hanya diukur dari kursi yang terisi penuh, tetapi juga dari pengakuan dan apresiasi internasional yang didapat. Richard Wigley, CEO Melbourne Symphony Orchestra (MSO), yang hadir langsung, memberikan sanjungan tertinggi terhadap kualitas artistik dan hasil kolaborasi ini.

Wigley menyatakan bahwa pertunjukan yang ia saksikan menampilkan kualitas artistik yang luar biasa, mencerminkan sinergi yang harmonis antara seniman dan talenta manajemen dari Yogyakarta dengan bimbingan tim MSO.

"I thought it was absolutely brilliant tonight," ujar Wigley saat wawancara. Ia membedah setiap elemen pertunjukan dengan kagum: "all the dance, all the speech, all the lighting, all the singing, all the composition, wonderful violins. Everything was gorgeous.”

Pernyataan ini bukan hanya sekadar pujian basa-basi. Ini adalah validasi dari pimpinan salah satu orkestra paling dihormati di Australia, yang mengkonfirmasi bahwa standar seni pertunjukan yang dihasilkan oleh kolaborasi ini telah mencapai level dunia.

Apresiasi Wigley lebih lanjut menyoroti bagaimana dalam kurun waktu hanya satu tahun, kerja sama ini telah menghasilkan capaian yang signifikan bagi Yogyakarta. Kehadiran MSO tidak hanya mentransfer ilmu musikal, tetapi juga membawa praktik terbaik dalam pengelolaan dan presentasi seni panggung.

Kebanggaan dan Langkah ke Depan

Richard Wigley mengungkapkan rasa bangga yang mendalam atas hasil yang dicapai di Yogyakarta, yang menurutnya melampaui ekspektasi. "We’re so proud of what’s been achieved here for Jogja in one year,” tuturnya, menggarisbawahi dampak transformatif dari program mentorship dan kerja sama budaya tersebut.

Konser Sumbu Filosofi bukan sekadar akhir dari sebuah workshop, melainkan awal dari sebuah tradisi baru. Ini adalah cetak biru tentang bagaimana kota budaya dapat memanfaatkan Warisan Budaya Dunia miliknya sebagai materi pertunjukan yang menarik, dikemas dengan standar profesionalisme global. Keberhasilan full-booked dalam tiga sesi pertunjukan menjadi bukti bahwa masyarakat dan pengunjung haus akan konten budaya yang disajikan dengan cara yang segar dan berkualitas.

Wigley menutup pernyataannya dengan menegaskan kembali komitmen dan kehormatan MSO untuk terlibat dalam proyek ini. “It’s a wonderful night. We’re very, very proud of the Melbourne Symphony Orchestra to be associated with this project. Thank you very much,” tutupnya.

Simfoni Sumbu Filosofi telah usai malam itu, namun gaungnya baru saja dimulai. Konser ini telah berhasil membangun jembatan budaya yang kokoh, menghubungkan kearifan lokal Yogyakarta dengan panggung seni global. Melalui penguatan manajemen talenta dan standar produksi yang tinggi, Yogyakarta siap menjadikan Warisan Budaya Dunia-nya sebagai ikon pertunjukan rutin yang tak terlupakan. Konser ini menjadi penanda bahwa seni pertunjukan DIY telah mengambil langkah signifikan menuju panggung kelas dunia. (Dwi Agus W)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta