Dinas Kebudayaan DIY dan ISI Yogyakarta Perkuat Sinergi Kebudayaan Lewat Penandatanganan Perjanjian Kerja

by ifid|| 16 Oktober 2025 || 21 kali

...

Yogyakarta – Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta secara resmi memperbarui dan memperkuat komitmen kolaborasinya. Penandatanganan Perjanjian Rencana Kerja antara kedua institusi berlangsung pada Selasa, 14 Oktober 2024, menandai babak baru sinergi strategis di bidang kebudayaan. Dokumen  Perjanjian Rencana Kerja ini ditandatangani langsung oleh Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, dan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya yang telah dijalin sejak 2017.

 

Apa yang Disepakati?

Perjanjian ini memiliki objek utama Kerja Sama Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pelestarian Bidang Seni Budaya. Ruang lingkupnya mencakup tujuh area kolaborasi, yaitu:

  1. Penyelenggaraan kegiatan Pendidikan dan pengajaran.
  2. Penyelenggaraan kegiatan Penelitian (penelitian, publikasi, seminar, dsb).
  3. Pengabdian kepada masyarakat.
  4. Pelaksanaan kegiatan seni dan budaya.
  5. Pemanfaatan sarana dan prasarana seni budaya.
  6. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pelaksanaan kegiatan seni dan budaya.
  7. Pemanfaatan data dan informasi seni dan budaya.

 

Mengapa Kolaborasi Ini Penting?

Maksud dari kerja sama ini adalah membangun kemitraan yang solid sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing pihak, serta memberikan landasan hukum yang jelas bagi seluruh kegiatan kolaborasi. Tujuannya adalah untuk saling mendukung dalam mengoptimalkan potensi dan sumber daya bidang seni budaya secara efektif dan efisien, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dalam rangka sinergi dan kolaborasi Dinas Kebudayaan DIY dengan berbagai stakeholder, salah satunya pada hari ini kami mensepakati untuk menandatangani bersama Perjanjian Rencana Kerja antara Dinas Kebudayaan DIY dengan ISI,” ujar Dian Lakshmi Pratiwi usai penandatanganan. Ia menambahkan, “Berbagai hal memang sudah cukup banyak kita lakukan secara praktek antara dua pihak, Dinas Kebudayaan dan ISI, tetapi legal formal ini akan menjadi semangat dan penguat di dalam sinergi ke depan.”

 

Visi Ke Depan: Dari DIY untuk Nasional dan Internasional

Kepala Dinas Kebudayaan DIY tersebut berharap kerja sama ini mampu menguatkan pemajuan pelestarian kebudayaan DIY, meningkatkan SDM pelaku seni dan budaya, serta melestarikan seluruh objek kebudayaan yang ada.

“Sehingga kita mampu untuk berdiri di level nasional maupun internasional,” tutupnya.

Sementara itu, Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, menyoroti peluang pengembangan di masa depan. “Hari ini kami berjumpa dengan Kepala Dinas Kebudayaan DIY membahas berbagai peluang kerja sama yang akan kami lakukan di kemudian hari di tahun depan,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) akan diperkuat melalui perencanaan yang matang. “itu akan terus kita perkuat melalui perencanaan yang matang dan siap kita laksanakan di tahun 2026,” jelas Dr. Irwandi. Rencana Kerja ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan dievaluasi setiap tahun. 

 

Bagaimana Kerja Sama Ini Akan Dilaksanakan?

Untuk memastikan rencana kerja dapat diwujudkan secara konkret, kedua pihak sepakat untuk membentuk Tim Pelaksana Kerja Sama. Tim yang beranggotakan perwakilan dari kedua institusi ini akan bertugas mengkoordinasikan dan merealisasikan berbagai program yang telah disepakati. Selain itu, masing-masing pihak juga dapat menunjuk unit kerja di bawahnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan spesifik.

 

Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Pihak

Sebagai lembaga pendidikan tinggi seni,  ISI Yogyakarta memegang peran:

  • Menyediakan sumber daya manusia (akademisi, seniman, mahasiswa).
  • Menyediakan sarana dan prasarana pendukung (studio, galeri, perpustakaan).
  • Menyediakan data dan informasi akademik serta artistik.

Di sisi lain, Dinas Kebudayaan DIY bertanggung jawab untuk:

  • Menyediakan sumber daya manusia (pengelola budaya, tenaga teknis).
  • Menyediakan sarana dan prasarana milik pemerintah daerah.
  • Menyediakan data dan informasi kebudayaan dan potensi daerah.

Pembagian peran yang komplementer ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang maksimal, di mana kekuatan akademik dan artistik ISI bertemu dengan jangkauan dan sumber daya Dinas Kebudayaan dalam melayani masyarakat.

 

Dampak Luas bagi Pemajuan Kebudayaan Yogyakarta

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kedua institusi, tetapi juga pada ekosistem kebudayaan Yogyakarta secara keseluruhan. Beberapa dampak yang diharapkan antara lain penguatan SDM budaya, riset berbasis praktik, aksesibilitas seni yang lebih luas, pelestarian yang inovatif, dan pemantapan positioning DIY di kancah nasional maupun internasional. Dengan komitmen yang dituangkan dalam perjanjian resmi ini, langkah Dinas Kebudayaan DIY dan ISI Yogyakarta diharapkan dapat menjadi model sinergi yang produktif antara pemerintah dan akademisi dalam memajukan kebudayaan. Kolaborasi ini merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga nyala api kebudayaan Yogyakarta, menjawab tantangan zaman, dan terus melestarikan warisan adiluhung untuk generasi mendatang. (Fahri)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta