by pamongbudaya|| 21 Juni 2021 || || 35.729 kali
Bangunan limasan, menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa merupakan pengembangan dari bangunan dengan bentuk joglo. Dari bangunan berbentuk joglo kemudian berkembang dengan melipatgandakan ukuran baik pada sisi panjang maupun pada sisi pendeknya. Sisi yang panjang kemudian dibagi dalam 3 bagian sedangkan sisi yang pendek tidak dibagi dan tetap dibiarkan. Namanya berubah menjadi gajah-sap yang berarti gajah ganda/rangkap. Gajah adalah sebutan untuk balok ...
by pamongbudaya|| 18 Juni 2021 || || 13.759 kali
Bangunan berarsitektur tradisional Jawa dari bentuk atapnya dibagi dalam 4 jenis. Pada awalnya yang dipakai sebagai pedoman adalah apa yang disebut dengan bentuk taj/taju (bahasa arab yang berarti mahkota). Kemudian kata ini lebih dikenal dengan istilah tajug. Bangunan yang menggunakan atap berbentuk tajug ini bentuk denahnya adalah bujursangkar yang panjang keempat sisinya sama. Jenis yang kedua adalah joglo, kata yang berasal dari kata jug-loro, yaitu tajug- loro, yang artinya dua ...
by pamongbudaya|| 18 Juni 2021 || || 67.738 kali
Bangunan Joglo adalah satu dari empat bentuk bangunan yang ada di dalam naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur tradisional Jawa. Bentuk lainnya adalah tajug, limasan dan kampung. Bentuk-bentuk ini disebut berdaar pada bentuk atap yang ada di suatu bangunan. Pada bangunan dengan atap joglo terdapat 4 buah tiang (saka) yang berada di tengah yang biasa disebut saka guru. Saka guru dihubungkan oleh sunduk dan di atasnya terdapat blandar pamidangan. Di atas blandar pamidangan ini ...
by pamongbudaya|| 16 Juni 2021 || || 2.105 kali
Joglo Jagalan Kotagede atau Joglo Kotagede yang dimaksud di sini adalah dua bangunan yang dimiliki oleh Pemda DIY yang terletak di Citran RT 04 RW 04, Kalurahan Jagalan Kapenewon (istilah Kecamatan yang ada di Kabupaten di DIY) Banguntapan, Bantul. Meskipun secara administratif bangunan ini bukan berada di wilayah Kotagede yang merupakan nama Kemantren (istilah Kecamatan di Kota Yogyakarta) di Kota Yogyakarta namun dalam kaitannya dengan kawasan cagar budaya, bangunan ini masih terletak ...
by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 3.491 kali
Situs Kedaton 1 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 01, Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 100 meter di barat daya Kantor Pos Pleret. Berdasarkan kegiatan ekskavasi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2008, 2009 dan 2013 maka kesimpulan sementara dari peninggalan struktur yang berada di ...
by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 2.303 kali
Situs Kedaton 2 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 04, Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 500 meter di selatan Kantor Pos Pleret. Jika posisinya dibandingkan dengan posisi Situs Kedaton 1, maka letaknya sekitar 400 meter di selatannya. Kegiatan ekskavasi arkeologi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada ...
by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 2.304 kali
Situs Kedaton 3 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 06, Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 700 meter di tenggara Kantor Pos Pleret. Berdasarkan kegiatan ekskavasi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2019 maka kesimpulan sementara dari peninggalan struktur yang berada di tempat ini adalah bagian ...
by pamongbudaya|| 11 Juni 2021 || || 2.241 kali
Candi Kalasan terletak di dekat Jl. Jogja-Solo Km. 14, di Dusun Kalibening, Kalurahan (Desa) Tirtomartani, Kapanewon (Kecamatan) Kalasan, Kabupaten Sleman. Menurut laman http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta, candi ini dibangun sekitar tahun 778 Masehi berdasar prasasti yang dikenal dengan Prasasti Kalasan. Jika kita melintas jalan Jogja-Solo baik dari arah Solo maupun arah Jogja, keberadaan candi ini tidak terlihat jelas, karena tidak terletak tepat di pinggir jalan raya ini. ...
by mj|| 08 Juni 2021 || || 2.839 kali
Tebing Breksi pada Senin (31/5) kemarin menjadi saksi sebuah sinergi di saat pandemi masih terjadi. Sebuah pagelaran musik nusantara digelar secara sederhana namun penuh makna. Mengambil tajuk, Terima Kasih Jogja. Acara tersebut digelar sebagai bentuk dukungan terkait penguatan ekonomi di masa sekarang ini. Keberadaan mahasiswa di Jogja tidak bisa dilepaskan begitu saja. Keduanya saling bertaut membentuk hubungan yang ...
by pamongbudaya|| 08 Juni 2021 || || 28.573 kali
Apakah yang dimaksud dengan istilah sri, kitri, gana, liyu, pokah ? Dalam pengetahuan tentang bangunan berarsitektur Jawa, kelima istilah itu digunakan untuk menghitung jumlah usuk pada suatu bangunan. Selain itu, istilah ini juga digunakan untuk mengukur panjang balandar / balok pada suatu bangunan. Pada suatu bangunan Jawa, jumlah usuk pada keempat sisi atap dihitung dan kemudian dibagi 5, jika jumlahnya bersisa 1 maka disebut sri/sari, bersisa 2 disebut kitri, bersisa 3 disebut gana, bersisa ...